Jumat, 20 September 2013

BIOGAS, ENERGI MURAH UNTUK RUMAH TANGGA

Trend kehidupan manusia yang saat ini menjadi sangat konsumtif sejalan dengan peningkatan kebutuhan manusia akan energi. Cadangan energi dari minyak bumi indonesia diperkirakan habis pada tahun 2025 dengan pola konsumsi yang sama seperti saat ini. Pada kenyataannya pola konsumsi tidak akan pernah sama untuk tiap tahunnya. Maka dari itu diperlukan  upaya-upaya konversi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Biomassa mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di indonesia. Biomassa terdiri dari tanaman, kayu-kayuan, limbah industri, limbah rumah tangga dan kotoran. Mengingat sedang merebaknya isu pemanasan global, diperlukan adanya pengolahan biomassa. Biomassa yang dibiarkan atau tidak diolah dengan benar akan memproduksi gas metane yang akan lepas ke atmosfer dan meningkatkan pemanasan global.
Biogas adalah energi terbarukan yang berasal dari biomassa kotoran hewan yang di fermentasi di dalam digester anaerobik sehingga menghasilkan gas CH3 atau metana. Gas ini yang kemudian dapat ditampung dimanfaatkan untuk energi memasak maupun energi listrik apabila kapasitas volume yang dihasilkan biogas dalam skala cukup besar.
Keuntungan menggunakan biogas adalah biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan membeli elpiji maupun minyak tanah. Biogas hanya membutuhkan kotoran sapi sebanyak 50 kg yang dapat dihasilkan oleh dua ekor sapi tiap harinya untuk dapat menghasilkan 1m3 biogas. Biogas juga setara dengan:Elpiji 0,46 kg; Minyak tanah 0,62 liter; Minyak solar 0,52 liter; Bensin 0,80 liter; Gas kota 1,50 m3; Kayu bakar 3,50 kg.
Selain itu, biogas juga menghasilkan produk sisa dari fermentasi di dalam digester yaitu pupuk organik kelas 1 yang dapat langsung diaplikasikan ke tanaman.
Namun dalam pemanfaatan biogas sebagai energi untuk memasak, ditemui masalah-masalah umum seperti :
1.    Pengoperasian awal perlu seseorang yang telah memahami pola kerja Biogas
2.    Umur Konstruksi tergantung dari perawatan kontruksi plastik, bila terlindungi secara baik bisa : 5 tahun
3.    Instalasi plastik lebih rumit dan membutuhkan ketelitian
4.    Bila terjadi kerusakan dibutuhkan penanganan seperti saat operasi awal
5.    RENTAN terhadap se-SALAH-an pengoperasian dan perawatan
Berikut ini adalah contoh biodigester, plastik penampungan serta kompor biogas yang telah banyak digunakan untuk skala rumah tangga :

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More