Jumat, 07 November 2014

Kompetisi Kincir Angin Indonesia



Kkai atau kompetisi kincir angin indonesia merupakan lomba yang diselenggarakan oleh dikti. Lomba ini rutin diselengarakan pada setiap tahunya dimulai pada 2011. Pada awalnya kami tim kincir angin politeknik negeri jember ikut serta pada tahun 2012. Pada saat itu kami memebentuk tim secara spontan, ketika sedang mengadakan acara tasyukuran pasca acara seminar lokal. Pada saat itu juga tim kincir angin terbentuk dan yang terdiri dari mahasiswa teknik energi terbarukan khususnya semester 3. Karena kurun waktu yang sempit kami pun menyelesaikan proposal dengan secepatnya. Dan akhirnya kami mengirim proposal tersebut dan menetapkan nama timi kami yaitu tim “Wind Power POLIJE SEMRIWING1”. Dengan terkirimnya proposal tersebut kami juga telah dibantu merancang konsep oleh dosen sekaligus pembina kami saat itu yaitu Bpk. Junaidi, SE. Beliau merupakan dosen yang selalu mendukung kami dan tentunya dosen lainnya dari program studi Teknik Energi Terbarukan juga ikut serta mendukung kami. Dan hari pengumuman kami sangat bergembira karena kami telah lolos tahap proposal. Kami sangat bahagia karena mendapat setitik harapan untuk kami berkarya ditingkat nasional. Akan tetapi tim kami mendapat sebuah kendala yang sangat besar yaitu tidak mendapat restu dan pihak dari kampus kami masih meragukan kemampuan dari tim kami. Selain itu kurun waktu untuk pelaksanaan lomba pun sangat sedikit. Akhirnya kami pun menunda untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut.
Setelah sekian lama menunggu kesempatan kedua, akhirnya pada tahun 2014 kesempatan itu tiba. Dan ternyata waktu penyelengaraan lomba KKAI tersebut lebih cepat dari pada tahun sebelumnya. Secara tak terduga kampus kami diundang untuk ikut serta dalam sosialisasi lomba KKAI. Dan dua orang dari tim kami segera berangkat menuju ke Jogja untuk mengikuti acara tersebut. Kemudian kami pun memulai untuk mengerjakan proposal dari kincir angin kita dengan sedikit perubahan pada dosen pembimbing kami yaitu bapak Ir. Joko Wibowo. Pada proposal kami yang kedua ini kami tetap mengunakan konsep kami pada proposal tahun lalu. Kami lebih mematangkan konsep dan lebih mendetailkan design dari kincir angin kami dan proposal siap untuk dikirimkan. Akhirnya hari pengumuman pun tiba dan tim kami lolos tahap pertama. Sedikit rasa khawatir muncul akan terulangnyai peristiwa seperti pada tahun lalu. Namun setelah meyakinkan dan menunjukan semangat kami pada pihak kampus, tim kami pun untuk pertama kalinya mendapatkan restu dan kesempatan untuk berkarya dengan konsep kincir angin kami di tingkat nasional. Target selanjutnya adalah lolos progres report. Selah hampir 1 bulan lebih kami membangun karya kami dengan tak kenal lelah. Dan pada saat itu pula masuk dalam bulan ramadhan. Namun hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun rasa semangat kami. Dan hari pengumpulan progres report pun datang, tim kami yang telah melalui banyak kendala akhirnya mampu menyelesaikan progres report. Kemudian tim kami pun lolos tahap kedua yaitu tahap progres report. Hal itu membuat tim kami semakin yakin bahwa kami layak untuk ikut serta dalam Kompetisi Kincir Angin Indonesia. Dari 76 tim yang lolos tahap pertama hanya 30 tim yang lolos tahap kedua se-Indonesia. Dengan pengumuman tersebut juga menandakan bahwa kami harus segera mnyelesaikan kincir angin kita. Dengan uji coba pendirian kincir angin kita di kampus POLIJE membuat kami merasa siap untuk mengikuti lomba KKAI. Uji coba terakhir sebelum keberangkatan ke jogja kami lakukan di pantai watu ulo jember. Ketika satelah selesai pendirian di pantai watu ulo, kami mendapatkan kendala yang membuat kami khawatir. Beberapa dari komponen kincir angin kami tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Dengan penyelesaian singkat akan kendala tersebut kami pun berangkat menuju pantai baru bantul Jogjakarta. Ketika sesampai disana kami sedikit beristirahat pasca perjalanan yang panjang dari Jember menuju Jogja. Dan memulai menyelesaikan sentuhan akhir dari kincir angin kami. Dan pagi hari pada tanggal 16 september kami mengikuti kegiatan awal dari serangkaian kegiantan KKAI yaitu technical meeting. Dari acara tersebut kami pun mendapat kesimpulan bahwa kami akan mengubah sedikit konsep dari kincir angin kami.  Dan kami pun mnyelesaikan pendirian kincir angin kami. Dengan sedikit perubahan konsep kincir angin ini, ketika diberi beban ternyata menghasilkan daya yang sanggat kecil. Dan malam harinya kami memperbaiki kincir angin. Keesokan harinya kami sudah siap mengikuti lomba. Namun pada hari itu juga sensor arah kami mengalami masalah dan kami menonaktikan sensor tersebut dan memperbaiki posisi sudu kami yang sebelumnya dinonaktifkan sistim variable pitch karena sensor kecepatan angin kami tidak berfungsi dengan baik. Dan banyak kendala – kendala lain  yang menghampiri kami. Namun kami tak mengurangi sedikit pun semangat kami. Di akhir kompetisi ternyata kami masih belum bisa membawakan oleh oleh juara untuk kampus kami tercinta. Kami berkesimpulan bahwa untuk tahun ini kami sudah menganalisa kelemahan dan kekurangan dari kincir angin kami. Dan pada tahun berikutnya kami menargetkan untuk juara. Besar harapan kami agar tahun berikutnya kami dapat mengikuti KKAI lagi.



1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More