Senin, 19 Januari 2015

SHARING MKI (MAGANG KERJA INDUSTRI


SHARING MKI (MAGANG KERJA INDUSTRI
Rabu, 26 November 2014 - Sharing MKI (Magang Kerja Industri) merupakan kegiatan yang diadakan oleh divisi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Komunitas Mahasiswa Energi Terbarukan. Kegiatan ini diadakan dengan menyongsong tema Sharing MKI Sebagai Bekal di Semester Akhir. Sharing MKI memanfaatkan potensi-potensi atau pengetahuan dan pengalaman mahasiswa semester 9 atau angkatan 2010 Teknik Energi Terbarukan untuk berbagi pengalaman kepada mahasiswa Teknik Energi Terbarukan lainnya tentang MKI dan bagaimana pengalaman merekea pada saat MKI.
Tujuan dan Manfaat diadakannya acara sharing MKI ini yaitu mengetahui jumlah dana yang dikeluarkan pada saat kegiatan MKI, mengetahui kendala dan solusi pada saat MKI.
Kegiatan workshop MKI (Magang Kerja Industri) ini diadakan agar mahasiswa/i program studi Teknik Energi Terbarukan semester 3, 5 dan 7 mengetahui lebih dalam mengenai MKI dan kondisi di lapangan pada saat MKI dengan pemateri yang diundang yaitu mahasiwa Teknik Energi Terbarukan semester 9 yang telah menjalankan MKI selama 3 bulan di berbagai perusahaan di jawa maupun luar jawa.

Senin, 10 November 2014

DIKLAT KOMET 2014










 Dalam perjalanan organisasi dimanapun organisasi berada tentu diperlukan anggota untuk menjaga organisasi tersebut tetap berjalan. Anggota bagi organisasi merupakan pendukung maju tidaknya sebuah organisasi. Dengan dukungan anggota yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi maka akan membuat sebuah organisasi itu maju. Selain itu, maju tidaknya sebuah organisasi dapat dilihat dari kepengurusan dan jalannya kepengurusan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka organisasi melakukan regenerasi anggota dan pengurus.
  
Terkait hal tersebut, Komunitas Mahasiswa Teknik Energi Terbarukan (KOMET) Politeknik Negeri Jember, mengadakan diklat untuk Melakukan regenerasi anggota KOMET dan memberikan pengetahuan dan pengenalan tentang Teknik Energi Terbarukan. Tepatnya pada tanggal 27-28 September 2014, bertempat di Kampus Politeknik Negeri Jember.

     
Dalam diklat ini dihadiri oleh Pembina KOMET Yuli Hananto, ST,.Msi. sekaligus membuka diklat tersebut memberikan pengarahan agar diklat tersebut berjalan dengan baik hingga mampu mencetak mahasiswa energy terbarukan yang baik 


Diklat yang diketuai oleh Ari yhuda, mahasiswa TET semester 3 ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar dengan mengangkat tema ‘Solid, Kritis dan Integritas’. Tema ini diangkat dengan maksud menyampaikan pesan kepada setiap orang, khususnya peserta diklat KOMET bahwa “ Kita harus selalu menjaga solidaritas antar anggota, berpikir kritis yang positif dan mempunyai integritas yang tinggi terhadap Energi Terbarukan”.


Sebanyak 176 mahasiswa mengikuti diklat ini. Hari pertama diklat diisi dengan materi-materi yang disampaikan oleh ibu Yuana Susmiati,S.TP.,M.si dan panitia diklat semester 3. Materi yang diberikan seputar potensi energy terbarukan di indonesia. Suasana berlangsung hangat, santai tapi serius, wajah-wajah berbinar nampak dari senyum mengembang para peserta menandakan antusiasme mereka dalam mengikuti diklat.


Berbeda dengan hari pertama, hari kedua diisi dengan outbond, para peserta dikenalkan dengan lapangan luar yaitu permainan yang menguji ketangkasan otak maupun fisik serta membutuhkan kerjasama yang baik.

Jumat, 07 November 2014

SEMINAR LOKAL "BIOETANOL ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN"

Sudah menjadi pembicaraan hangat di masyarakat dan media massa, kenaikan harga BBM sudah tidak bisa dielakkan lagi. Satu sisi dengan pertimbangan subsidi yang membengkak perlu dikendalikan agar tidak menguras APBN, sedangkan disisi lain kalau terjadi kenaikan pasti akan berdampak pada kenaikan kebutuhan hidup serta yang akan paling merasakan dampak tersebut adalah rakyat klas bawah.
Kebijakan eksplorasi dan eksploitasi energi, sampai saat ini masih menitikberatkan pada energi fosil yang pada saatnya akan habis. Kebijakan energi harusnya diarahkan pada konservasi energi untuk meningkatkan efisiensi energi pada sisi pemanfaatannya, demikian halnya dengan diversifikasi energi dengan tujuan meningkatkan pangsa energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional. Demikian dikatakan Ketua Program Studi Teknik Energi Terbarukan Jurusan Teknik Politeknik Negeri Jember (Polije) Muh. Nuruddin, ST, M.Si dalam seminat energi di Gedung Serbaguna Soetrisno Widjaja Sabtu kemarin (1/11/2014).
“Pemanfaatan bioenergi merupakan salah satu solusi mengatasi masalah ketergantungan terhadap sumber energi fosil”, ungkap Nuruddin. Potensi bioenergi di Indonesia sangat besar, terutama yang berasal dari sektor pertanian baik dari sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan dan peternakan.
Menurut Ketua Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Yuana Susmiati. S.TP, M.Si, salah satu sumber energi yang sangat potensial dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai energi alternatif adalah Bioetanol. Sumber bahan baku pembuatan Bioetanol dapat berasal dari bahan baku yang mengandung glukosa atau gula, pati dan bahan belignoselulosa. “Sumber bahan baku Bioetanol dari bahan bergula adalah Tebu, Aren dan Sorgum Manis, yang dari bahan baku berpati berasal dari Sagu, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Jagung, sedangkan sumber bahan baku berlignoselulosa yaitu Jerami, Bagas dan Onggok”, cetus Yuana Susmiati dalam ketika menjadi narasumber seminar energi Sabtu.
Bioetanol merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibanding premium. “Angka oktan Bioetanol sebesar 115, sedangkan premiun 88 dan pertamax sebesar 98”, ungkap Yuana Susmiati dengan mantap. Bioetanol dapat dipergunakan sebagai aditif untuk menggantikan TEL atau MTBE yaitu yang berfungsi sebagai aditif peningkat nilai oktan yang mengandung timbal dan karsinogenik. “Penggunaan Bioetanol dapat mengurangi efek gas rumah kaca karena siklus emisi gas rumah kaca lebih rendah 14-19% dibandingkan dengan premium
Sebagai langkah edukasi kepada peserta seminar dengan harapan dapat disebarkan pemahaman dan pengetahuannya kepada masyarakat sekitarnya, maka dilakukan workshop pembuatan bioetanol yang berasal dari Singkong. Bahan yang harus disiapkan adalah Singkong 5 kg, Urea, NPK, ekstrak kecambah kedelai, air dan ragi. “Langkah pertama Singkong diparut untuk memperkecil ukuran dan mempersingkat reaksi, selanjutnya dijemur selama 2 hari sampai kering”, papar Yuana Susmiati. Selanjutnya parutan Singkong yang telah kering di blender dan dipanaskan dalam suhu 115oC dalam waktu 2 jam dan selanjutnya didinginkan untuk proses gelatinasi.
Tahap berikutnya dicampurkan ekstrak kecambah kedelai untuk memecah zat tepung menjadi gula sederhana atau glukosa dan proses berikutnya larutan tersebut dipanaskan selama 2 jam dalam suhu 38oC lalau didiamkan selama 24 jam untuk proses fermentasi selama 5 hari. “Untuk memperoleh bioetanol dilakukan melalui proses destilasi”, imbuh Yuasa Susmiati. Destilasi merupakan proses pemisahan etanol dari media fermentasi berdasarkan perbedaan titik didih. Sedangkan suhu destilasi yang optimal sebesar 78oC. Proses destilasi sederhana akan menghasilkan etanol dengan kemurnian 70%, sedangkan untuk memperoleh kadar etanol dengan kemurnian 95% perlu dilakukan destilasi bertingkat atau destilasi rektifikasi.

IEMC (Indonesia Energy Marathon Challenge) 2014

IEMC (Indonesia Energy Marathon Challenge) 2014, merupakan kontes mobil hemat energi yang di selenggarakan pada 16-19 oktober 2014 di Sirkuit Kenjeran Park , Surabaya. IEMC di selenggarakan  oleh DIKTI dan kepanitiaannya di serahkan ke Institut Teknoloigi Sepuluh November Surabaya.
                KOMET ELECTRIC POLIJE adalah salah satu tim perwakilan dari politeknik negeri jember yang mengikuti IEMC dengan kategori prototype dan kelas listrik. Untuk tim KOMET ELECTRIC POLIJE sendiri terdiri dari 10 anggota : Dr.Bayu Rudiyanto S.T, M.Si(Dosen Pembimbing), Mochammad Syafiudin(Manager team), Shofiuddin(Pengemudi 1), Cholis Indra M. (Pengemudi 2), Akhmad Firdaus V.(mekanik), Agus Susanto (Elektrikal), Yoecca Nasocha D.R (Bodi Konstruksi), Rico Rofian (Chassis), Silfia Juliana I.K. (Tim Support), Danial Ahmad Fauzi (Tim Support 2).
                KOMET ELECTRIC POLIJE merancang, membangun, dan berlomba dengan mobil KOMETRIC yang di desain dengan konsep Ringan, dan Hemat. Dengan perjuangan dan tekad, kometric dapat mengikuti perlombaan, dan mendapatkan hasil 124,1805 km/kWh, namun sayang hasil tersebut masih belum mencukupi untuk mendapatkan juara, akan tetapi dengan kekalahan tersebut, kami belajar tentang kekurangan dan untuk tahun depan di harapkan bisa lebih baik lagi.
Salam KOMET ELECTRIC POLIJE

Kompetisi Kincir Angin Indonesia



Kkai atau kompetisi kincir angin indonesia merupakan lomba yang diselenggarakan oleh dikti. Lomba ini rutin diselengarakan pada setiap tahunya dimulai pada 2011. Pada awalnya kami tim kincir angin politeknik negeri jember ikut serta pada tahun 2012. Pada saat itu kami memebentuk tim secara spontan, ketika sedang mengadakan acara tasyukuran pasca acara seminar lokal. Pada saat itu juga tim kincir angin terbentuk dan yang terdiri dari mahasiswa teknik energi terbarukan khususnya semester 3. Karena kurun waktu yang sempit kami pun menyelesaikan proposal dengan secepatnya. Dan akhirnya kami mengirim proposal tersebut dan menetapkan nama timi kami yaitu tim “Wind Power POLIJE SEMRIWING1”. Dengan terkirimnya proposal tersebut kami juga telah dibantu merancang konsep oleh dosen sekaligus pembina kami saat itu yaitu Bpk. Junaidi, SE. Beliau merupakan dosen yang selalu mendukung kami dan tentunya dosen lainnya dari program studi Teknik Energi Terbarukan juga ikut serta mendukung kami. Dan hari pengumuman kami sangat bergembira karena kami telah lolos tahap proposal. Kami sangat bahagia karena mendapat setitik harapan untuk kami berkarya ditingkat nasional. Akan tetapi tim kami mendapat sebuah kendala yang sangat besar yaitu tidak mendapat restu dan pihak dari kampus kami masih meragukan kemampuan dari tim kami. Selain itu kurun waktu untuk pelaksanaan lomba pun sangat sedikit. Akhirnya kami pun menunda untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut.
Setelah sekian lama menunggu kesempatan kedua, akhirnya pada tahun 2014 kesempatan itu tiba. Dan ternyata waktu penyelengaraan lomba KKAI tersebut lebih cepat dari pada tahun sebelumnya. Secara tak terduga kampus kami diundang untuk ikut serta dalam sosialisasi lomba KKAI. Dan dua orang dari tim kami segera berangkat menuju ke Jogja untuk mengikuti acara tersebut. Kemudian kami pun memulai untuk mengerjakan proposal dari kincir angin kita dengan sedikit perubahan pada dosen pembimbing kami yaitu bapak Ir. Joko Wibowo. Pada proposal kami yang kedua ini kami tetap mengunakan konsep kami pada proposal tahun lalu. Kami lebih mematangkan konsep dan lebih mendetailkan design dari kincir angin kami dan proposal siap untuk dikirimkan. Akhirnya hari pengumuman pun tiba dan tim kami lolos tahap pertama. Sedikit rasa khawatir muncul akan terulangnyai peristiwa seperti pada tahun lalu. Namun setelah meyakinkan dan menunjukan semangat kami pada pihak kampus, tim kami pun untuk pertama kalinya mendapatkan restu dan kesempatan untuk berkarya dengan konsep kincir angin kami di tingkat nasional. Target selanjutnya adalah lolos progres report. Selah hampir 1 bulan lebih kami membangun karya kami dengan tak kenal lelah. Dan pada saat itu pula masuk dalam bulan ramadhan. Namun hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun rasa semangat kami. Dan hari pengumpulan progres report pun datang, tim kami yang telah melalui banyak kendala akhirnya mampu menyelesaikan progres report. Kemudian tim kami pun lolos tahap kedua yaitu tahap progres report. Hal itu membuat tim kami semakin yakin bahwa kami layak untuk ikut serta dalam Kompetisi Kincir Angin Indonesia. Dari 76 tim yang lolos tahap pertama hanya 30 tim yang lolos tahap kedua se-Indonesia. Dengan pengumuman tersebut juga menandakan bahwa kami harus segera mnyelesaikan kincir angin kita. Dengan uji coba pendirian kincir angin kita di kampus POLIJE membuat kami merasa siap untuk mengikuti lomba KKAI. Uji coba terakhir sebelum keberangkatan ke jogja kami lakukan di pantai watu ulo jember. Ketika satelah selesai pendirian di pantai watu ulo, kami mendapatkan kendala yang membuat kami khawatir. Beberapa dari komponen kincir angin kami tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Dengan penyelesaian singkat akan kendala tersebut kami pun berangkat menuju pantai baru bantul Jogjakarta. Ketika sesampai disana kami sedikit beristirahat pasca perjalanan yang panjang dari Jember menuju Jogja. Dan memulai menyelesaikan sentuhan akhir dari kincir angin kami. Dan pagi hari pada tanggal 16 september kami mengikuti kegiatan awal dari serangkaian kegiantan KKAI yaitu technical meeting. Dari acara tersebut kami pun mendapat kesimpulan bahwa kami akan mengubah sedikit konsep dari kincir angin kami.  Dan kami pun mnyelesaikan pendirian kincir angin kami. Dengan sedikit perubahan konsep kincir angin ini, ketika diberi beban ternyata menghasilkan daya yang sanggat kecil. Dan malam harinya kami memperbaiki kincir angin. Keesokan harinya kami sudah siap mengikuti lomba. Namun pada hari itu juga sensor arah kami mengalami masalah dan kami menonaktikan sensor tersebut dan memperbaiki posisi sudu kami yang sebelumnya dinonaktifkan sistim variable pitch karena sensor kecepatan angin kami tidak berfungsi dengan baik. Dan banyak kendala – kendala lain  yang menghampiri kami. Namun kami tak mengurangi sedikit pun semangat kami. Di akhir kompetisi ternyata kami masih belum bisa membawakan oleh oleh juara untuk kampus kami tercinta. Kami berkesimpulan bahwa untuk tahun ini kami sudah menganalisa kelemahan dan kekurangan dari kincir angin kami. Dan pada tahun berikutnya kami menargetkan untuk juara. Besar harapan kami agar tahun berikutnya kami dapat mengikuti KKAI lagi.



Jumat, 20 September 2013

BIOGAS, ENERGI MURAH UNTUK RUMAH TANGGA

Trend kehidupan manusia yang saat ini menjadi sangat konsumtif sejalan dengan peningkatan kebutuhan manusia akan energi. Cadangan energi dari minyak bumi indonesia diperkirakan habis pada tahun 2025 dengan pola konsumsi yang sama seperti saat ini. Pada kenyataannya pola konsumsi tidak akan pernah sama untuk tiap tahunnya. Maka dari itu diperlukan  upaya-upaya konversi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Biomassa mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di indonesia. Biomassa terdiri dari tanaman, kayu-kayuan, limbah industri, limbah rumah tangga dan kotoran. Mengingat sedang merebaknya isu pemanasan global, diperlukan adanya pengolahan biomassa. Biomassa yang dibiarkan atau tidak diolah dengan benar akan memproduksi gas metane yang akan lepas ke atmosfer dan meningkatkan pemanasan global.
Biogas adalah energi terbarukan yang berasal dari biomassa kotoran hewan yang di fermentasi di dalam digester anaerobik sehingga menghasilkan gas CH3 atau metana. Gas ini yang kemudian dapat ditampung dimanfaatkan untuk energi memasak maupun energi listrik apabila kapasitas volume yang dihasilkan biogas dalam skala cukup besar.
Keuntungan menggunakan biogas adalah biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan membeli elpiji maupun minyak tanah. Biogas hanya membutuhkan kotoran sapi sebanyak 50 kg yang dapat dihasilkan oleh dua ekor sapi tiap harinya untuk dapat menghasilkan 1m3 biogas. Biogas juga setara dengan:Elpiji 0,46 kg; Minyak tanah 0,62 liter; Minyak solar 0,52 liter; Bensin 0,80 liter; Gas kota 1,50 m3; Kayu bakar 3,50 kg.
Selain itu, biogas juga menghasilkan produk sisa dari fermentasi di dalam digester yaitu pupuk organik kelas 1 yang dapat langsung diaplikasikan ke tanaman.
Namun dalam pemanfaatan biogas sebagai energi untuk memasak, ditemui masalah-masalah umum seperti :
1.    Pengoperasian awal perlu seseorang yang telah memahami pola kerja Biogas
2.    Umur Konstruksi tergantung dari perawatan kontruksi plastik, bila terlindungi secara baik bisa : 5 tahun
3.    Instalasi plastik lebih rumit dan membutuhkan ketelitian
4.    Bila terjadi kerusakan dibutuhkan penanganan seperti saat operasi awal
5.    RENTAN terhadap se-SALAH-an pengoperasian dan perawatan
Berikut ini adalah contoh biodigester, plastik penampungan serta kompor biogas yang telah banyak digunakan untuk skala rumah tangga :

TENTANG ENERGI TERBARUKAN

    Energi terbarukan atau yang biasa disebut renewable energi Energi terbarukan merupakan alternatif penyediaan dan pemanfaatan energi yang aman, efisien, bersih, dan berkesinam-bungan (sustainable).Energi terbarukan merupakan alternative yang paling efektif dalam menghadapi krisis energi yang terjadi di dunia. Negara-negara maju telah lama mengembangkan energi ini dikarenakan memang kebutuhan manusia terhadap energi semakin lama semakin meningkat. Indonesia sebagai Negara berkembang juga mulai gencar-gencarnya mengembangkan energi terbarukan.
Beberapa tujuan program aksi pemerintah mengembangkan energi terbarukan, antara lain:
•    Upaya untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan menurunkan subsidi Energi, pemerintah melaksanakan Program Percepatan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif (salah satunya adalah Energi Terbarukan)
•    Pemanfaatan Teknologi baru dalam Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan akan meningkatkan ketersediaan energi alternatif bagi masyarakat.
•    Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan memerlukan sosialisasi yang intensif kepada seluruh lapisan masyarakat.
•    Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan harus memperhatikan pula kemungkinan pengembangan bisnis agar kegiatan dapat berjalan melalui mekanisme pasar.
Dengan adanya program aksi pemerintah, diperlukan konsep pengembangan energi terbarukan agar di masa yang akan datang Indonesia dapat tetap memenuhi konsumsi energi nasional apabila cadangan energi fosil telah habis.
Beberapa usulan konsep untuk pengembangan energi terbarukan, antara lain:
•    Diperlukan sebuah analisis pemetaan, pengkajian dan pengembangan potensi energi terbarukan di setiap wilayah Indonesia. (Analilis: jenis, kualitas dan kuantitas energi, serta pemilihan sektor konsumsi energi yang paling tepat)
•    Pembangunan daerah disesuaikan dengan kondisi sumber energi terbarukan yang tersedia dalam wilayah terdekat
•    Mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk kebutuhan energi secara local untuk mencapai Otonomi sumber energi
Semakin sadarnya pemerintah yang ditunjang dengan kesadaran dan pemahaman rakyat terhadap pentingnya energi terbarukan, semoga di masa yang akan datang Indonesia secepatnya dapat mencapai kemandirian energi nasional dari renewable energi ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More